Memang manusia adalah tempatnya
salah dan lupa. Namun manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah
melakukan dosa sama sekali, akan tetapi manusia yang terbaik adalah manusia
yang ketika dia berbuat kesalahan dia langsung bertaubat kepada Allah Subhanhu
Wa Ta'ala dengan sebenar-benar taubat. Bukan sekedar tobat sesaat yang diiringi
niat hati untuk mengulang dosa kembali.
Tobat merupakan awal pertama bagi
kita untuk menyucikan diri. Ya, membersihkan jiwa, bathin dan hati dari segala
kerak noda dosa yang melekat ditubuh. Dalam tazkiyatun nufus, untuk pembersihan
jiwa tobatlah jalan awal bagi mereka. Hati yang sudah berkerak dengan noda dosa
sangat susah masuk sinar nur, hidayah, dan hikmat dalam hati jiwa sanubarinya.
Apa itu Taubat?
Taubat memiliki arti: berhenti
melakukan kemaksiatan dan kembali menuju ketaatan.
Taubat adalah amalan yang sangat
dicintai Allah Subhanhu Wa Ta'ala:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS.
Al-Baqarah: 222)
Taubat hukumnya wajib atas
setiap mukmin:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Wahai orang-orang yang beriman
bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sungguh-sungguh.” (QS. At-Tahrim :
8)
Taubat bisa mendatangkan
kemenangan:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Bertaubatlah kepada Allah, wahai
orang-oran beriman sekalian agar kalian beruntung.” (QS. An-Nur : 31)
Dan keberuntungan akan dicapai
manusia tatkala dirinya merasa sangat butuh kepada-Nya hingga Allah Subhanhu Wa
Ta'ala menyelamatkan jiwa yang terperosok mengikuti hawa nafsunya itu.
Taubat yang sungguh-sungguh akan
mendatangkan limpahan ampunan Allah atas dosa-dosa seorang hamba. Dosa yang
makin hari kian bertambah banyak.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: Wahai para hamba-Ku
yang melampaui batas terhadap dirinya sendirinya, janganlah kalian berputus asa
dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Mengampuni semua dosa dan Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53)
Saudaraku yang berbuat dosa,
jangalah kalian berputus asa terhadap rahmat Rabb mu karena pintu taubat itu
senantiasa terbuka sampai matahari terbit dari arah barat.
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah Subhanhu Wa
Ta'ala membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat hamba yang
berdosa di siag hari. Dan Allah Subhanhu Wa Ta'ala membentangkan tagan-Nya di
siang hari untuk menerima taubat hamba yang berdosa di malam hari, sampai
matahari terbit dari barat.” (HR. Muslim).
Betapa banyak orang yang
bertaubat atas dosa-dosanya yang besar dan Allah menerima taubat mereka. Allah
Subhanhu Wa Ta'ala berfirman,
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا ( ) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا ( ) إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan orang-orang yang tidak
mempersekutukan Allah dengan sesembahan lainnya dan tidak membunuh jiwa yang
Allah haramkan kecuali dengan alasan yang benar, dan tidak berzina dan
barangsiapa yang melakukan demikian itu niscaya dia mendapat hukuman yang
berat. (Yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan
kekal dalam adzab itu dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat
dan beriman dan mengerjakan kebajikan maka kejahatan mereka diganti Allah
dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun , Maha Penyayang.”(QS. Al-Furqan : 68-70)
Taubat yang nasuhah (serius)
tidak terlepas dari 5 syarat:
Pertama, Ikhlas karena Allah
Subhanhu Wa Ta'ala yaitu berniat semata-mata mengharap wajah Allah, pahala atas
taubatnya serta berharap selamat dari siksaan-Nya.
Kedua, menyesali kemaksiatan yang
ia lakukan, merasa sedih dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
Ketiga, menjauhkan diri dari
perbuatan maksiat sesegera mungkin. Jika perbutan tersebut melanggar hak-hak
Allah maka segera tinggalkan. Karena perbuatan tersebut haram dilakukan
sehingga wajib ditinggalkan. Adapun jika berkaitan dengan hak-hak makhluk maka
bergegaslah meminta maaf baik dengan mengembalikan haknya atau meminta
kelapangan hatinya agar mau memaafkan.
Keempat, bertekad untuk tidak
mengulangi kemaksiatan tersebut di waktu-waktu mendatang.
Kelima, hendaknya taubat
dilakukan sebelum ditutupnya pintu taubat, yaitu sebelum ajal menjemput dan
sebelum terbitnya matahari dari arah barat. Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman,
وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ
“Dan Taubat itu tidaklah
(diterima Allah) dari mereka yang berbuat kejahatan hingga apabila datang ajal
kepada seorang diantara mereka barulah dia mengatakan, ‘Saya benar-benar taubat
sekarang.’” (QS. An-Nisa : 18)
Sabda Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi wa Sallam,
“Barangsiapa yang taubat sebelum
terbitnya matahari dari arah barat maka Allah terima taubatnya.” (HR Muslim)
Ya Allah berilah kami taufik agar
senantisa bertaubat dengan sungguh-sungguh dan terimalah amalan kami.
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha mengetahui.
Lalu bagaimanakah agar taubat
seorang hamba itu diterima?
Syarat Taubat Diterima
Agar taubat seseorang itu
diterima, maka dia harus memenuhi tiga hal yaitu:
Menyesal,
Berhenti dari dosa,
dan
Bertekad untuk
tidak mengulanginya.
Taubat tidaklah ada tanpa
didahului oleh penyesalan terhadap dosa yang dikerjakan. Barang siapa yang
tidak menyesal maka menunjukkan bahwa ia senang dengan perbuatan tersebut dan
menjadi indikasi bahwa ia akan terus menerus melakukannya. Akankah kita percaya
bahwa seseorang itu bertaubat sementara dia dengan ridho masih terus melakukan
perbuatan dosa tersebut? Hendaklah ia membangun tekad yang kuat di atas
keikhlasan, kesungguhan niat serta tidak main-main. Bahkan ada sebagian ulama
yang menambahkan syarat yang keempat, yaitu tidak mengulangi perbuatan dosa
tersebut. sehingga kapan saja seseorang mengulangi perbuatan dosanya, jelaslah
bahwa taubatnya tidak benar. Akan tetapi sebagian besar para ulama tidak
mensyaratkan hal ini.
Tunaikan Hak Anak Adam yang
Terzholimi
Jika dosa tersebut berkaitan
dengan hak anak Adam, maka ada satu hal lagi yang harus ia lakukan, yakni dia
harus meminta maaf kepada saudaranya yang bersangkutan, seperti minta
diikhlaskan, mengembalikan atau mengganti suatu barang yang telah dia rusakkan
atau curi dan sebagainya.
Namun apabila dosa tersebut
berkaitan dengan ghibah (menggunjing), qodzaf (menuduh telah berzina) atau yang
semisalnya, yang apabila saudara kita tadi belum mengetahuinya (bahwa dia telah
dighibah atau dituduh), maka cukuplah bagi orang telah melakukannya tersebut
untuk bertaubat kepada Allah, mengungkapkan kebaikan-kebaikan saudaranya tadi
serta senantiasa mendoakan kebaikan dan memintakan ampun untuk mereka. Sebab
dikhawatirkan apabila orang tersebut diharuskan untuk berterus terang kepada
saudaranya yang telah ia ghibah atau tuduh justru dapat menimbulkan peselisihan
dan perpecahan diantara keduanya.
Nikmat Dibukanya Pintu Taubat
Apabila Allah menghendaki
kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah bukakan pintu taubat baginya. Sehingga ia
benar-benar menyesali kesalahannya, merasa hina dan rendah serta sangat
membutuhkan ampunan Alloh. Dan keburukan yang pernah ia lakukan itu merupakan
sebab dari rahmat Allah baginya. Sampai-sampai setan akan berkata,
“Duhai, seandainya
aku dahulu membiarkannya. Andai dulu aku tidak menjerumuskannya kedalam dosa
sampai ia bertaubat dan mendapatkan rahmat Allah.” Diriwayatkan bahwa seorang
salaf berkata, “Sesungguhnya seorang hamba bisa jadi berbuat suatu dosa, tetapi
dosa tersebut menyebabkannya masuk surga.” Orang-orang bertanya, “Bagaimana hal
itu bisa terjadi?” Dia menjawab, “Dia berbuat suatu dosa, lalu dosa itu
senantiasa terpampang di hadapannya. Dia khawatir, takut, menangis, menyesal
dan merasa malu kepada Rabbnya, menundukkan kepala di hadapan-Nya dengan hati
yang khusyu’. Maka dosa tersebut menjadi sebab kebahagiaan dan keberuntungan
orang itu, sehingga dosa tersebut lebih bermanfaat baginya daripada ketaatan
yang banyak.”
Melaksanakan shalat taubat ini sama
dengan shalat biasa, yaitu setelah berwudhu dengan sempurna, lalu berdiri di
tempat yang suci, menghadap kiblat;
1. Sholat taubat dillakukan
secepatnya setelah seseorang melakukan dosa. Atau ketika ada sudah ada
kesadaran dalam hati tentang perbuatan dosanya. Jangan ditunda-tunda. Sebaiknya
dilakukan pada 2/3 malam (pukul 2 pagi ke atas), saat Qiyamullail
2. Lafadz niat: "Aku niat
shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala./
أصلّي
سنّة التوبة ركعتين لله تعالى" (Cukup di dalam hati, ada
perdebatan ulama 'tentang lafaz niat dlm ibadah - )
3. Rakaat pertama membaca
(disunatkan membaca doa Iftitah) kemudian surah Al-Fatihah. Setelah itu bisa
membaca surat apa saja surat dalam al-Quran.
4. Rakaat kedua membaca surah
Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat apa saja dalam al-Quran.
5. Saat sujud akhir rakaat kedua,
ucapkanlah Doa Nabi Yunus sebanyak 40 kali (bersungguh-sungguh di dalam hati
memohon keampunan dari Allah Ta'ala),
لَاإِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ
الظّالِمِيْنَ
Artinya: "Tidak ada Tuhan
selain Engkau. Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku adalah termasuk
orang-orang yang zalim. "
6. Setelah salam, perbanyakkan
istighfar.
7. dan berdoa dengan doa Sayyidul
Istighfar (Penghulu Istighfar)
اللهُمّ
أَنْتَ رَبِّى. لاَإِلهَ إلاّ أنْتَ خَلَقْتَنِى وأنا عَبْدُكَ وأنا على عهدِك
وَوَعدِك مااستطَعْتُ. أعوذبك مِنْ شرّ ما صَنَعْتُ. أبوؤ لك بنعمتك عليّ.
وأَبُوْؤُ بِذَنْبِي فاغفِرْلي فإنّه لاَ يَغْفِرُ الذنوبَ إلّا أنت.
Artinya: "Ya, Allah
Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menjadikan
aku. Sedang aku adalah hamba-Mu dan aku di dalam genggaman-Mu dan di dalam
perjanjian (beriman dan taat) kepada-Mu sekuat mampuku. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan yang telah ku lakukan. Aku mengakui atas segala nikmat
yang telah Engkau berikan kepada ku dan aku mengaku segala dosaku. Maka
ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali
Engkau. "
8. Kemudian bisa juga berdoa sesuai
luahan hati dan munajat masing-masing ke hadirat Allah SWT.
Itulah cara Taubat Nasuha danSholat Taubat yang bisa anda lakukan untuk membersihkan dosa-dosa kita. Semoga dengan bersungguh-sungguh melakuan taubat, Allah berkenan memberikan ampunan bagi kita. Amin ya robbal 'alamin...
Itulah cara Taubat Nasuha danSholat Taubat yang bisa anda lakukan untuk membersihkan dosa-dosa kita. Semoga dengan bersungguh-sungguh melakuan taubat, Allah berkenan memberikan ampunan bagi kita. Amin ya robbal 'alamin...
- See more at:
http://berkah2013.blogspot.com/2013/05/taubat-nasuha-dan-cara-melakukan-sholat.html#sthash.npA502xW.dpuf